Monday, September 24, 2007

Tampar....

Saya selalu bersekolah di sekolah negeri Favorit, SD di SDN Ciputat I (hi..hi..hi.. Favorit di Ciputat), SMP di SMP XI, kemudian melanjutkan ke SMA 70. Di 70 sudah menjadi kebiasaan gencet menggencet di kalangan senior dan junior. Saya punya pengalaman lucu ketika saya kelas 2 SMA.

Setiap anak wajib memakai pakaian rapi pada saat sekolah. Adalah haram hukumnya jika senior melihat seseorang junior tidak berpakaian rapi misalnya baju yang dikeluarkan, tidak pakai kaus kaki, celana robek dan coret coret dan lain sebagainya. Saya sendiri terbiasa tidak memasukkan baju dan hal ini selalu menjadi bahan bagi para senior untuk mengajak saya berkelahi pada saat pulang sekolah. Hari itu adalah hari naas bagi saya atau kalau boleh saya bilang bagi seseorang bernama Ferdy yang memiliki banyak kawan di kelas tiga. Ferdy adalah anak baru di angkatan saya, baru masuk satu minggu dan dia belum mengenal kawan-kawan satu angkatannya, yang dia kenal adalah justru kakak-kakak kelas saya karena kebetulan kakaknya merupakan orang "terpandang" di kalangan "jet set" SMA di Jakarta. Hari itu setelah istirahat siang saya mau masuk kelas, tiba-tiba seseorang mengangkat kerah leher baju saya dari belakang dan mendorong saya masuk ke WC di lantai dua, saya kaget dan langsung menyadari kalau saya bakalan dipukulin atau minimal ditampar karena baju saya yang dikeluarin. Benar saja, seseorang tiba-tiba memukul saya, saya kaget dan tidak sempat mengelak, kira-kira selang dua detik dia mukul lagi dan kena telak di pelipis saya, saya diam saja, terima nasib karena dikelilingi para senior, setelah itu saya disuruh keluar...

Pulang sekolah saya diinterogasi oleh teman-teman kenapa saya sampai dipukul dan seperti biasa saya ceritakan dari A sampai Z, ndelalahnya si pemukul saya itu muncul di hadapan saya, saya cukup kaget karena dia muncul di tongkrongan anak kelas 2, dan ternyata belakangan saya ketahui bahwa namanya adalah Ferdy, anak baru dan bergaulnya sama anak kelas 3 jadi dia belum kenal temen-temen seangkatannya. Huh, sebel juga sih dipukul sama anak baru, seangkatan pula...

Hari berganti hari, bulan berganti bulan, tanpa terasa akhirnya saya naik ke kelas 3, senangnya jadi senior dan penguasa sekolah, bebas eeeuuuuyyyyy..... Hingga pada suatu siang dengan naluri memburu, satu hari setelah saya naik ke kelas 3, saya berlari ke arah seseorang, saya tarik kemejanya dari belakang, begitu dia menoleh langsung saya beri dia bogem mentah, satu kali, dua kali dan yang terakhir tiga kali sambil saya berkata, "Gue udah nunggu mukul loe hampir setaun, mulai sekarang hidup loe bakal sengsara gara-gara pernah mukul gue!" Entahlah setelah kejadian itu saya tidak pernah lagi melihat dia.

Makanya jangan sembarang mukul orang ya.....

No comments: