Monday, October 1, 2007

Orgasme

Saya lupa kejadian ini pada waktu kelas berapa, tapi yang pasti sih pas SMA, nama-namanya terpaksa dibuat fiktif, tetapi ceritanya real. Kejadiannya dimulai ketika diskusi nggak penting dimulai selesai jam sekolah
"No, loe tadi bisa nggak ngerjain bahasa inggrisnya..??"
"Gue lagi loe tanyain, kayak baru kenal gue aje, ya jelas nggak bisa donk..."
Tiba-tiba datanglah seorang teman saya yang saya pikir dia adalah orang paling kumel, lecek dan aneh di sekolah. Sebut saja namanya Dudi.
"Heh temen-temen, gue punya ide cemerlang nih, gimana kalo kita ngerjain guru.."
"Wah kalo ngerjain guru gue nggak ikutan deh, bisa berabe tuh urusannya.." Ujarku
"Tapi yang ini nggak bakalan ketahuan bro..."
"Wah yang bener...?"
"Iye, cuma agak mahal..."
"Mahal..?? Emangnya kita mau ngapain..??"
Selagi asik ngobrol tiba-tiba datanglah dua orang temanku yang lain. Mumpung lagi pada ngumpul saya ajaklah mereka untuk ikutan meeting.
"Oke deh Dud, rencana loe apaan...??"
"Gue mau bikin (sebut saja Mira) Bu Mira orgasme..."
"Hah... Loe gila....!!"
"Iye, gila loe... Kalo gitu urusannya bisa sama polisi tuh.."
"Ya nggak lah.... Gue punya dukun yang bisa membuat seorang perempuan orgasme, medianya pake kacang polong, kalo kacang polong yang udah dikasih jampi-jampi itu dipecahin maka si perempuan tadi akan langsung orgasme..."
"Hmmm.... Lucu juga ya... gimana nih temen-temen, pada setuju nggak..?"
"Oke deh kita pada setuju, biayanya berapa..?"
"Biayanya satu orang Go ceng deh..." sahut Dudi dengan lantang
"Oke, hari ini loe kerjain, duitnya besok kita kasih.."
"Siiiippp...."
Keesokan harinya kami berempat sudah berharap-harap cemas dan duduk paling depan. Sampai-sampai Bu Mira terperangah karena kita mau duduk depan. Tidak berapa lama muncullah si Dudi sambil tersenyum-senyum dan ikut duduk di depan.
"Kalian kok tumben duduk di depan..?"
"iya Bu, yang kemarin kita nggak gitu ngerti..."
"Oh ya sudah, baguslah kalo begitu, sekarang kita lanjutkan pelajaran minggu ini..."
Pelajaran dimulai, setelah satu jam pertama mulailah saya memerintahkan Dudi untuk memulai tugasnya. Pertama dia mengeluarkan kacang polong dari selembar kecil kain batik, dia baca-baca mantera kemudian dia berdiam diri.
"Dud, kok loe diem aja, udah kerjain aja..."
"Tenang bro, tunggu tuh guru menghadap ke papan tulis... Pasti reaksinya lucu.."
Tidak berapa lama Bu Mira membelakangi kami sambil menulis di papan tulis, Dudi dengan mimik serius mengeluarkan kacang polong itu diikuti dengan mulut kami berempat yang menganga menunggu pertunjukan heboh tahun ini....
"Traaakkk......"
Kacang polong sudah dipecah, secara serius kami menatap dengan tajam ke arah Bu Mira, terutama (maaf) dibagian bokongnya. Hitungan satu, dua, tiga, empat, lima sampai dua puluh tidak ada pergerakan (lucu) yang berarti. Dan tiba-tiba...
Dari arah luar kelas ada anak kelas sebelah yang berteriak....

"Heh Dud, kembaliin go ceng gue...!!"

No comments: