Monday, October 22, 2007

Campur Darat Boyolangu Idol


Masih pada saat pulang kampung versi Lebaran 2007, Tulung Agung Minggu lalu

Setiap pagi dan sore hari, saya, Andra dan adik ipar saya Tommy selalu berkeliling desa Wajak di Tulung Agung dengan mengendarai mobil. Biasanya kita selalu menuju ke sawah atau ke kaki gunung Budeg sambil foto-foto, lumayan buat kenang-kenangan Andra kalau sudah besar nanti. Tapi pada hari itu kita berdua (me and my brother inlaw) sepakat untuk mengunjungi pengasuhnya Andra yang kebetulan rumahnya tidak terlalu jauh dari lokasi rumah ortu mertua saya, kira-kira 10 Km.

"Rumahnya di sebelah mana sih bule'....?"
"Pokoknya kamu jalan terus ke arah Boyolangu, lewatin tempat jual marmer, sampai di sebelah kanan ada plang pengacara, belok kanan trus ada jembatan, rumahnya di sebelah kiri"
"Ok Bule'...."

Jam 6 Pagi kita berangkat. Kita berdua pake kaos oblong celana selutut dan belum mandi, Andrapun demikian, malahan dia cuma pakai kaos singlet. Bergeraklah kita bertiga ke arah Gunung Budeg, masuk kelurahan Boyolangu, lewatin tempat marmer dan sampailah di daerah Campur Darat, ada plang pengacara langsung belok kanan, ada jembatan langsung belok kiri. Tanya ke penduduk sekitar rumah Nila sebelah mana ya...?? Tidak ada yang tahu, hampir desperado kita balik ke arah jalan raya, tapi di sebelah kiri ada bapak-bapak sedang berdiri...

"Pak, numpang tanya, rumah Nila sebelah mana ya..??"
"Oh di sebelah sini Mas, dibelakang rumah saya..."
"Masuknya lewat mana Pak...??"
"Ooohh... Mas tinggal keluar ke jalan raya aja, trus belok kiri, 10 meter di sebelah kiri itu rumah Nila di pinggir jalan, yang ada tambal bannya..."
"Terima kasih Pak..."

Naik mobil lagi, keluar ke jalan raya, belok kiri, tiba-tiba ada seorang perempuan keluar dari sebuah rumah, ternyata Nila pengasuhnya Andra, tapi dia terlihat bingung, belum saya turun mobil dia sudah lari masuk rumah lagi. Ternyata dia memanggil kedua orangtuanya.

Saya turun dan melihat keadaan rumah dari luar, luas rumahnya hanya sebesar kamar tidur saya, dibagi menjadi tiga ruang, ruang tamu, dapur dan kamar, sepertinya tidak ada listrik karena penerangan menggunakan lampu petromak, dindingnya dari bedeng, lantainya tanah, keadaannya memprihatinkan. Nila kemudian keluar bersama kedua orang tuanya, mereka begitu takjub dan kaget karena saya, Andra dan Tommy mau mampir ke rumah mereka

"Saya Rino Bu.... Pak.... "
"Iyaa.. saya Bapak Ibunya Nila, ini momongane Nila yo.... cakepnyaaaaa......"
"Andra mulai membentangkan tangan untuk digendong Nila..."

Tanpa disangka-sangka ada sekitar 5 sampai 6 orang di seberang jalan yang sedang menunggu angkot dipanggil oleh Bapaknya Nila..

"Hei siniii... Iki momongane Nila....!!"
Serentak mereka datang dan menyalami kami berdua sambil bertakjub ria melihat Andra secara rambut Andra juga baru saja di double skin
Dan....
Banyak lagi yang dipanggil dari kiri dan kanan rumah, alhasil kita bertiga seperti Indonesian Idol yang dikelilingi penggemar, maksud saya Campur Darat Boyolangu Idol

Begitulah kehidupan di desa, begitu erat persaudaraannya, kalau ada satu keluarga senang maka tetangga-tetangga yang lain akan ikut merasakan kesenangan itu, begitu pula sebaliknya, dan akhirnya habislah masa Idol kami, dengan berat hati kami akhirnya kembali ke Tulung Agung sambil membisiki Nila, "Cepet pulang ya...."

No comments: