Wednesday, March 26, 2008
Punya Rumah
Dua tahun masa saya dan istri hunting rumah, dari mulai menelusuri bintaro, ciputat, Depok, cimanggis, Pal, Cibubur hingga Condet, kesemuanya tidak ada yang cocok. Brosur perumahanpun sudah menumpuk di kamar. Alasan tidak diambilnya rumah di salah satu perumahan tersebut beraneka ragam. Karena dekat kuburan (gue nggak mau rumah gue disantronin setan), angkot dan kendaraan umum yang tidak sampai malam (secara gue pulang kantor malem terus), nggak dapet tanah hook (istri terobsesi rumah hook) dan lain sebagainya.
Tetapi pada suatu hari terpampang di muka kami suatu areal perumahan bernama kelapa dua green residence yang masih baru dibuka untuk dibeli, kami berdua langsung tersenyum mengingat perumahan ini tidak jauh dari rumah mertua saya yang saya tinggali sekarang, alhasil langsung saya angkat telpon menghubungi pimpronya dan dua hari kemudian langsung menuju lokasi.
Kebetulan sekali di sana ada tiga rumah berposisi hook dan sudah laku dua, berarti tinggal satu rumah yang hook dan itu adalah yang paling besar tanahnya, tipe 65 dengan tanah sebesar 134M, wah mengetahui hal ini kami langsung meletakkan booking fee tanda jadi. Harganya lumayan mahal, tapi hal tersebut sudah dapat diperhitungkan dan mudah2an kami bisa menyicilnya selama 15 tahun. Seperti kata salah seorang teman istri saya, hidup nggak ada artinya kalo nggak ada utang. Dan anehnya, kami berdua (saya dan istri) tidak berdebat mengenai rumah tersebut seperti yang biasa kami lakukan pada saat hunting dulu.
Emang, kalo rejeki nggak akan lari kemana2
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment