Thursday, November 1, 2007

Wartawan Dadakan


"Supermall kebakaran, kita harus kesana...!!" seru istriku di telpon pada suatu sore
"Ok, ntar aku anterin, tapi abis Maghrib ya..."
"Boleh, ntar sama Rena dan Harley ya...."
"Ok deh..."

Perusahaan istri saya yang terdahulu memiliki klien Supermall Karawaci, kebetulan perusahaan istri saya tersebut menangani bidang Public Relationnya. Rena, adalah teman kantor istri saya dan Harley adalah suaminya. Keunikannya adalah Saya dan Harley berada di bawah satu payung group perusahaan, saya di Trans7 dan Harley di Trans TV. Hari itu terjadi kebakaran kecil di Supermall dan istri saya diutus pergi ke sana. Akhirnya jadilah kami berempat pergi ke sana, pulang kantor langsung menjemput istri dan kemudian menjemput Rena dan Harley di Plaza Senayan.

"Wah, pas banget nih, gue pake seragam, loe juga pake seragam, jangan-jangan ntar kita dibilang wartawan Trans Corp. nih..."
"Iya, ya udah kita ngaku-ngaku aja.."ujar Harley

Sesampainya di Supermall Karawaci kami langsung bertemu dengan Kepala Operasionalnya Mbak Eny yang terlihat panik karena harus menghadapi wartawan-wartawan yang melimpah. Dia duduk di ruangannya dan tidak mau bertemu dengan wartawan di luar sebelum istri saya dan Rena datang. Saya dan Harley duduk di ruang tamu dan setiap orang yang melewati kami langsung menganggukkan kepala tanda hormat karena kami disangka wartawan Trans Corp. hi.hi..hi..

Tidak lama istri saya dan Rena keluar dari ruangan diikuti oleh Mbak Eny yang sudah bisa tersenyum, entah apa yang telah meracuni mbak Eny sehingga dia bisa tersenyum. Mbak Eny langsung menuju lobi diikuti oleh Istri saya, Rena, kemudian dibelakangnya ada Harley dan saya. Tiba-tiba saja ada dua orang wartawan yang mengaku wartawan dari Indosiar dan Global menghampiri Mbak Eny dan menyodorkan pertanyaan-pertanyaan yang menyudutkan. Kontan Mbak Eny agak kaget, tapi hanya sekejap karena secara tidak sengaja kedua wartawan tersebut melihat saya dan Harley yang masih menggunakan seragam "kebesaran" kami, tiba-tiba sikap mereka melunak dan langsung menghampiri kami berdua sambil mengulurkan tangan.

"Saya koresponden Indosiar mas... Udah lama di sini...??"
"Wah kami sih dari tadi...."Jawab Harley seenaknya
"Saya koresponden Global mas, tau dari mana ada kebakaran, kok cepet banget..."
"Yaaaa.. kan ada teknologi satelit mas, kami langsung meluncur ke sini dan langsung interview sama manager operasionalnya... Gambar sih udah ada di stock shot dan udah dikirim ke HQ...." Jawab saya seenaknya.
"Wah, Trans hebat juga ya..."

Tidak berapa lama percakapan tidak bermutu itu harus kami akhiri karena Mbak Eny ingin memberikan statement resmi... Dan yang lebih penting adalah tidak ada wartawan lain yang berani menyudutkan dia karena ternyata mereka menganggap bahwa kami, karyawan Trans Corp, sudah memiliki data interview dan stock shot untuk penayangan news esok pagi...

"Ley, kalo dia tau kita bukan anak News bisa berabe nih..."
"Tenang aja... yang penting urusan beres..."
"Ma kasih ya.... Besok-besok bantuin kita lagi, tadi sih dua wartawan itu udah menyudutkan saya, tapi saya bilang sama mereka kalo dari Trans TV dan Trans7 mau wawancara eksklusif jadi mereka nunggu sambil kepingin membuktikan kalo kita dari Supermall bener-bener ada wawancara eksklusif dengan Trans, dan ternyata mereka bener-bener percaya hi..hi..hi.." timpal Mbak Eny tiba-tiba

Senang juga membantu orang untuk tersenyum.... Mungkin kalau kita didatangkan untuk nakut-nakutin wartawan lain perlu ada fee profesionalnya ya....

No comments: